Adab Berdiri Untuk Ahlul Ilmi

Berdiri untuk menyambut seorang Alim adalah akhlak yang sangat terpuji, terlebih apabila akhlak ini di lakukan oleh seorang santri kepada gurunya. Sikap atau akhlak seperti ini memang perkara yang banyak ulama berbeda pendapat di dalam ke sunnahannya. Maka disini penulis akan memaparakan dan menjelaskan beberapa hadits yang mensunnahkannya dan hadits yang melarangnya dengan mengutip penjelasan ulama, sehingga pembaca bisa lebih mempraktekannya atas dasar sunnah.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، أَنَّ أَهْلَ قُرَيْظَةَ نَزَلُوا عَلَى حُكْمِ سَعْدٍ، فَأَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِ، فَجَاءَ فَقَالَ : ” قُومُوا إِلَى سَيِّدِكُمْ “. أَوْ قَالَ : ” خَيْرِكُمْ “. فَقَعَدَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : ” هَؤُلَاءِ نَزَلُوا عَلَى حُكْمِكَ “. قَالَ : فَإِنِّي أَحْكُمُ أَنْ تُقْتَلَ مُقَاتِلَتُهُمْ، وَتُسْبَى ذَرَارِيُّهُمْ. فَقَالَ : ” لَقَدْ حَكَمْتَ بِمَا حَكَمَ بِهِ الْمَلِكُ “.

Dari Abu Sa’id bahwa penduduk Bani Quraidlah telah menetapkan hukum yang akan diputuskan oleh Sa’ad. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengutus seseorang untuk memanggilnya, ketika dia datang beliau bersabda: “Berdirilah kalian untuk menghormati orang terbaik kalian -atau beliau bersabda- pemimpin kalian.” Lalu Sa’ad duduk di dekat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, setelah itu beliau melanjutkan: “Sesungguhnya mereka telah setuju dengan keputusan yang akan kamu tetapkan.” Sa’ad berkata : “Aku akan memutuskan kepada mereka agar para tentara perang mereka dibunuh dan anak-anak serta wanita mereka dijadikan tawanan.” Maka beliau bersabda: “Sungguh kamu telah memutuskan hukum kepada mereka dengan hukum Allah (Raja diraja).”

Hadis pertama ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam kitab Al-isti’dzan, Imam Muslim meriwayatkannya di dalam kitab Al-Jihad Wa As-Siyar dan juga Abu daud di dalam kita adab. Ibnu Hajar Al-Asqalani menukil perkataan Ibnu Batthal. Di dalam hadits ini kesunnahan Imam besar memerintahkan orang muslim untuk berdiri penghormatan kepada orang alim. Seperti itupun Imam Nawawi juga mengomentari hadits ini dengan menulis di dalam kitabnya Al-Minhaj Syarah Sohih Muslim : di dalam hadits ini kesunnahan untuk menghortmati Ahlul Fadl ( Ahlul Ilmi ) dan menyambutknya dengan berdiri apabila datang kepadanya. Ibnu Batthal berkata : sikap seperti ini bukan sikap berdiri yang di larang.

كانَ رسولُ اللَّهِ ﷺ إذا رأى فاطمةَ بِنتَهُ قد أقبلَت رحَّبَ بِها ثمَّ قامَ فقبَّلَها ثمَّ أخذَ بيدِها حتّى يُجْلِسَها في مَكانِهِ

Hadits ini diriwayatkan oleh Aisyah bahwasannya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila melihat Fatimah anaknya akan menyambutnya kemudian berdiri dan menciumnya dan menggandeng tangannya sampai di dudukan di sampingnya.

Dari hadits ini Imam Ibnu Bathal berpendapat akan kesunnnahan berdiri untuk mengormati Ahlul Ilmi dan hadits Aisyah ini disebutkan oleh Imam Ibnu Hajar Asqalani telah diriwatkan oleh Abu Daud, At-Tirmdzi dan di hasankan olehnya dan juga di sohihkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Al- Hakim.

عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ قَالَ : خَرَجَ مُعَاوِيَةُ عَلَى ابْنِ الزُّبَيْرِ وَابْنِ عَامِرٍ، فَقَامَ ابْنُ عَامِرٍ وَجَلَسَ ابْنُ الزُّبَيْرِ، فَقَالَ مُعَاوِيَةُ لِابْنِ عَامِرٍ : اجْلِسْ ؛ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ” مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَمْثُلَ لَهُ الرِّجَالُ قِيَامًا ؛ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ “.

Dari Abu Miljaz ia berkata, “Mu’awiyah pergi menemui Ibnu Az Zubair dan Ibnu Amir, Ibnu Amir lalu berdiri sementara Ibnu Az-Zubair tetap duduk. Mu’awiyah lalu berkata kepada Ibnu Amir, “Duduklah, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa senang melihat orang lain berdiri karenanya, maka hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka.

Adapun hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud diatas adalah hadits yang digunakan sebagian ulama atas larangan berdiri untuk menyambut seseorang ketika datang. Di dalam kitab Aunul Ma’bud menuqil perkataan Imam Nawawi : bahwasannya makna hadits ini adalah kecaman untuk seorang yang mukallaf yang suka untuk manusia berdiri untuknya dan juga imam Qutaibah menjelaskan hadits ini dengan mengatakan : makna hadits ini adalah seseorang yang menyukai berdirinya manusia untuknya sebagaimana dihormatinya di depan para Raja-Raja ‘Ajam ( Persia dan romawi ). Imam Tobari juga mengatakan larangan hadits ini adalah ketika sesorang berdiri untuk kegembiraan bukan untuk penghormatan.

Wal hasil, dari pemaparan diatas memang terjadi adanya perbedaan. Tetapi jumhur Ulama sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi membolehkan untuk seseorang berdiri dan bentuk penghormatan kepada Ahli Ilmu, atau orang tua. Terlebih sudah sangat melekat sikap seperti ini di negara kita setiap ada guru masuk ke kelas atau guru melewati santri mereka akan berdiri untuk menghormatinya. Dan juga dengan niat mendapatkan keridoan dari seorang guru atas semua ilmu yang dia dapatkan darinya. Apabila adab seperti ini kita tinggalkan terlebih di tempat yang disana sudah mayoritas santri melakukaknnya maka kita akan terlihat tidak sopan dikarenakan menyelisihi adab sudah berjalan dan juga bahkan adab ini sangat berlandaskan dalil sohih dan juga sudah dipraktekan oleh mayoritas ulama
wallahu ‘alam

6 Desember 2024

Ma’had Tahfidz Bukaka

Ustadz Haris Abdul Aziz, Lc., M.Pd.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Mahad
Cuplikan layar 2025-01-07 191603
Program Tamhidi Januari 2025: Awal Perjalanan Menuju Puncak Keberkahan di Ma'had Tahfidz Bukaka
PXL_20241218_090511145
Ujian Hafalan Akhir Semester
tasmi akbar mahad tahfidz bukaka 6
Pembukaan Tasmi Akbar Dan Ujian Akhir Semester
PXL_20241129_085731800
Khataman dan Doa Bersama di Habitat Park SCBD, Jakarta Selatan
akhwat tahfidz bukaka ke tmii
Santriwati Tahfidz Bukaka ke TMII dalam Program Rihlah Ruhiyah
mahad tahfidz bukaka di fogging
Pelaksanaan Fogging di Mahad Tahfidz Bukaka dan 2 Cabang Lainnya
PXL_20241030_073149009
Santri Angkatan Ke-2 Selesai Pelajaran Qowa'idul Imla
Feed IG
Dirgahayu PT.Bukaka ke-46
Screenshot_20241020-051543
Muhadhoroh Syahriyyah
PXL_20241009_022436619
Rihlah Water Kingdom Mekarsari
Tahukah Kamu?
1daeb022048ade1e10ade04e2f0e9d08
Nasihat KH. Ahmad Bukaka: Dialog yang Menggetarkan Jiwa
IMG_20240724_162806
Adab Berdiri Untuk Ahlul Ilmi
meme-es-teh-1_43
Allah Menghinakan dan Memuliakan Menurut Kehendak-Nya
image
Memahami Makna Kemerdekaan
Para-Imam-MAzhab
Urgensi Ber-Madzhab Dalam Ber-Agama
1712201565-Gambar-Al-Quran-8
Memahami Al-Qur'an Sebagai Bahasa Cinta Allah
image
Menjauhi Sikap Sombong Berdasarkan Kisah di Al-Qur'an
cara-menghafal-al-quran-dengan-mudah-dan-cepat
Tips Mudah dan Cepat Dalam Menghafal Al Quran
hp mobile
Benarkah Aplikasi Hp Al Quran Haram dibawa ke toilet?
hakikat kaya dan miskin
Memahami Hakikat Kaya dan Miskin Dalam Islam