Sholat adalah ibadah yang paling utama dalam Islam, Shalat merupakan tiangnya agama, sehingga dalam salah satu haditsnya Rasulullah menyerukan bahwa perbedaan yang jelas antara orang yang biasa disebut Mukmin dengan orang yang disebut Kafir adalah sholat. Jadi siapapun orangnya, jika dia tidak mendirikan shalat dengan kesengajaannya maka kafirlah dia.
Salah satu dari keutamaan sholat, bahwasanya sholat itu dapat mencegah diri kita dari perbuatan-perbuatan yang fasik dan munkar. Seperti yang telah Allah Firmankan dalam Al Quran:
إن الصلاة تنهى عن الفحشاء و المنكر
“Sesungguhanya sholat itu bisa mencegah dari perbuatan fasik dan munkar”. (QS:
Namun kenyataanya tidak sedikit orang yang mengaku muslim, dan dia juga sholat tapi sikap dan perilakunya tidak berbeda dengan orang yang tidak sholat, bahkan lebih parah dariorang kafir. Mereka mencuri, membunuh dan yang tidak asing lagi adalah korupsi. Lalu kenapa sholat tidak memberi efek terhadap perilakunya? Siapa yang salah? Apakah sholatnya yang salah?
Sholatnya tidak salah, akan tetapi bagaimana caranya dia sholat yang perlu kita perhatikan, Orang-orang yang sholat dengan khusyu’, maka shalatnya akan memberi pengaruh besar dalam kehidupannya. Shalat khusyu’ akan memberi dampak positif dalam segala perilakunya. Hingga dengan demikian, shalat khusyu’ tersebut akan menjaganya dari segala perbuatan yang diharamkan dalam agama.
Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda:”Barang siapa berwudlu dan memperbaiki wudlunya kemudian ia sholat dua rakaat, ia konsentrasikan hati dan wajahnya (dan tidak diganggu oleh nafsunya), maka ia akan diampuni dosanya yang telah telah lewat. (H.R. Bukhari).
Dan Allah SWT telah menerangkan dalam Al Quran:
قد أفلح المؤمنون# الذين هم في صلاتهم خاشعون#
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya. (QS. Al-Mukminuun ayat 1 dan 2).
Ibnu Katsir mengatakan: khusyu’ adalah tidak bergerak, tenang, penuh tawadlu’ karena disebabkan takut kepada Allah dan perasaan diawasi Allah. Khusyu’ adalah sadarnya hati seakan berdiri di depat Allah dengan penuh penghormatan, pengabdian. (al-Madarij 1/520).
Tempat khusyu’ adalah di dalam hari dan membekas ke seluruh tubuh manusia. Kalau hati sudah tidak khusyu’ maka seluruh anggota tubuh tidak lagi beribadah secara serius karena hati ibarat komandonya dan anggota badan adalah tentaranya.
Khusyu’ juga menjadi bukti keikhlasan. Karena hanya mereka yang ikhlas ibadah karena Allah dan sholat karenaNya yang dapat melakukan khusyu’ secara sempurna. Tanpa keikhlasan, maka seseorang hanya melakukan kekhusyu’an palsu atau yang sering disebut kekhusyu’an dusta.
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung dengan khusyu dalam shalat. Sehingga Amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, terhapus dosa-dosa kita, dan segala perilaku dan ucapan kita terjaga dari kemungkaran dan kefasikan.